PAKAIAN ADAT BALI – Hallo teman-teman semua kita
bertemu lagi dengan baabun, yang mana paa kesempatan kali ini baabun
akan membahas tentang pakaian ada, kebetulan pekan sebelumnya baabuh
sudah selesai membahas kebaudayaan bali.
Nah saat ini baabun akan menuliskan artikel yang membahas mengenai
baju adat bali pria dan wanita yang juga dilenkapi dengan penjelasan
kegunaannya.
riasbali.com
Oh iya, sebelum kita masuk kedalam pembahasan inti saya mau nanya terlebih dahulu kepada teman-teman mengenai baju adat bali ini, apakah teman-teman semua sudah mengetahui tentang pakaian adat bali? Jikalau belum saya akan sedikit menjelaskan kepada teman-teman semua.
Baju adat bali ialah baju adat atau pakaian khas yang berada di Pulau
Bali, baju adat bali tersebut memiliki banyak sekali
variasi-variasinya, meskipun apabila dilihat dengan kilas semuanya
hampir terlihat sama persis. Pada tiap-tiap daerah di kepulauan Bali ini
mempunyai ciri-ciri ornamen dan simbolik yang sma dengan upacara atau
acara adat.
Keadaan sosial dan keadaan ekenomi setiap orang itu dapat kita
ketahui dari motif-mnotif busana atau pakaian yang ia pakai, hingga saat
ini masih juga belum kita ketahui dengan pasti nama-nama pakaian bali
ini, dikarenakan pakaian adat tersebut memiliki berbagai macam-macam
pakaian adat yang berkaitan dengan asal pemakai kedudukan sosial dan
acara-acara pemakainnya.
Pada umumnya pakaian bali ini memiliki karakteristik khusus, yakni
entah untuk wanita atau untuk pria. Untuk kelebihan informasi
penjelasannya teman-teman semua bisa langsung saja simak penjelasan yang
telah tertulis dibawah ini.
Pakaian adat bali ini memiliki 2 jenis, yakni jenis atau motif
pakaian yang digunakan oleh kaum pria, dan jenis yang kedua ialah
pakaian adat yang memang dibuat dengan desain untuk pemakaian para kaum
wanita. Berikut dibawah ini ialah penjelasan tentang masing-masing jenis
pakaian adat bali untuk pria dan wanita
Pakaian Adat Bali Pria
Nah baju adat bali pria ini memiliki berbagai macam bentuk dan
jenisnya, ada juga yang dipakai untuk menghadiri sebuah acara keagaan
dan juga ada yang menggunakan pakaian adat tersebut untuk menghadiri
sebuah undangan atau sebuah acara pernikahan atau acara-acara lainnya
yang selalu ada dikehidupan sehari-hari.
Berikut dibawah ini ialah jenis-jenis aksesoris yang terdapat di dalam baju adat bali:
Baju Adat Bali Memiliki Ikat Kepala
Udeng atau ikat kepala ini ialah termasuk perlengkapan aksesoris yang
digunakan di pakaian adat Bali untuk pria. Ikat kepala atau udeng ini
ialah merupakan aksesoris yang berbahan kain dan juga dipakai untuk
penutup kepala sebagai sarana pelaksanaan ibadah.
Selain dari itu, udeng kepala juga ini kerap kali dipakai untuk
kegiatan atau aktivitas-aktivitas pada kehidupan sehari-hari. Udeng atau
ikat kepala yang digunakan untuk acara keagamaan salah satunya ialah
udeng yang berwarna putih, sementara ikat kepala atu udeng yang
digunakan untuk kegiatan aktivitas sehari-hari ini ialah udeng yang
memiliki motif atau corak batik di permukannya.
Model ikat kepala yang lucu dan unik dan juga disertai adanya simpul
pada bagian tengahnya ini memliki atau mempunyai sebuah lambang yang
mana lambang tersebut harus memiliki atau mempunyai fikiran yang jernih
dan tidak kotor, dan juga selalu memfokuskan pikiran-pikiran ketika
sedang melakukan atau melaksanaan ibadah.
Kain Kamen Bali
Kain kamen ialah kain yang digunakan sebagai sarana pengganti dari
celana. Pakaian adat bali ini tidak memakai celana, karena bawahan dari
pakaian adat tersebut menggunakan kain kamen yang mempunyai ukuran
panjang kain hingga 2 meter dan lebarnya 1 meter sebagai pengganti dari
celana.
Kain kamen ini diikatkan di pinggang dengan cara memutar atau
melingkar mulai dari ke kanan dan ke kiri. Ada juga pada ikatan tersebut
terdapat simbol, yakni Dharma. Pemakaian di bagian bawah ini harus satu
jengkal jaraknya dari kaki dan diiringi dari bentuk lancip di bagian
ujung yang menghadap ke bawah, dan bersentuhan dengan tanah ini
merupakan sebuah bentuk hormat kepada Ibu Pertiwi.
Pakaian Bali
Adapun baju yang ada pada atribut pakaian adat bali ialah merupakan
salah satu jenis model baju yang tertutup dan juga mempunyai suatu wujud
baju yang memliki bentuk sepintas apabila dibandingkan dengan baju-baju
safari. Mesipun demikian, dalam prinsip pakaian yang dibakai tidak ada
aturan-aturan yang khusus, dan salah satu hal yang dipentingkan itu
bersih pakaiannya, terlihat rapih dan sopan.
Sabuk Aksesoris Pakaian Adat Bali
Pakaian adat bali pria juga memiliki sabuk dan berbagai macam
perhiasan-perhiasan lainnya. Ada juga selendang kecil yang memiliki
warna kuning dipakai sebagai sarana pelengkap an penguat kain kamend dan
saput. Ikatan yang dipakai itu ialah merupakan ikatan dengan
menggunakan simpul hidup dan ikatan tersebut diikatkan di posisi sebelah
kanan.
Langkah-langkah dalam mengikat itu mengandung arti bahwasanya pria
Bali ini selalu mengontrol segala sesuatu hal yang buruk dari berbagai
macam kehidupannya. Pakain adat Bali untuk pria yang digunakan hanya
pada setiap acara-acara tertente contohnya seperti pernikahan dan juga
dilengkapi dengan perlengkapan aksesoris lainnya seperti keris, kemeja,
jas, jaket dan juga alas kaki yang tidak akan pernah tertinggal,
Saput Bali
Kain untuk penutup dibagian bawah yang digunakan setelah dipasangnya
kain kamen. Ada juga langkah-langkah cara memakainya itu yakni dengan
cara saput tersebut diikatkan pada pinggang dengan cara mengikat
berputaran lawan arah jarum jam.
Kain penutup ini tidak jarang digunakan ketika adanya sebuah kegiatan acara atau kegiatan ibadah.
Pakaian Adat Bali Wanita
Setelah kita mengulas tentang pakaian adat pria, maka selanjutnya
mari kita mengulas pembahasan tentang pakaian adat bali wanita dan apa
saja aksesoris-aksesoris yang terdapat pada pakaian adat tersebut. Yuk
langsung saja simak baik-baik pembahasan yang telah tertulis dibawah
ini.
Menggunakan Sanggul Bali
Cara mengatur atau menata rambut dengan ornamennya memiliki syarat
khusus untuk para kaum wanita Bali. Paling tidak adanya 2 jenis bentuk
tata rambut perempuan ataupun sanggul yang bisa digunakan, yaitu pusung
tagel, pusung gonjer dan pusung kekukupu.
Biasanya pusung kekupu ini dinamakan sebagai pusung podgala yang
digunakan khusus untuk para kaum wanita yang sudah memiliki status janda
atau wanita yang sudah ditinggal meninggal, cerai dan lain sebagainya
oleh pasangan wanita tersebut (suami)
Pusung gonjeng digunakan secara khusus untuk perempuan yang masih
single (lajang) atau juga bisa disebut wanita yang belum menikah dan
belum memiliki pasangan hidup, dan yang terakhir ialah pusung tagel yang
mana pusung tagel ini ialah pusung yang digunakan secara khusus untuk
para kaum wanita yang sudah menikah dan memiliki pasangan hidup.
Kebaya Bali
Biasanya kebaya yang biasanya digunakan untuk pakaian adat perempuan
Bali yakni kebaya yang terdapat motif simpel yang diiringi dengan
warna-warna yang sangat cerah. Pengelompokkan kebaya dengan bentuk
seperti itu dapat mempertunjukkan sisi keanggunaan dan sisi kecantikan
perempuan Bali.
Untuk kebaya yang akan digunakan untuk acara pernikahan atau
menghadiri acara pernikahan teman, dan juga apabila ingin melakasanakan
suatu ibadah maka kebaya yang harus digunakan itu harus bersih dan tanpa
adanya noda yang terlihat sedikit pun.
Kain Kamen Bali Wanita
Untuk dibagian bawahnya, pakaian adat Bali untuk perempuan dan juga
disertai oleh kamen. Kain-kain kamen tersebut dipakai untuk
menyembunyikan dan melindungi tubuh di bagian bawah hingga satu telapak
tangan dari lutut.
Batasan-batasan tersebut sangat diperhatikan sekali oleh para kaum
wanita Bali agar para wanita Bali ini ketika berjalan masih sangat
nyaman dan leluasa dan disaat bergerak pun masih nampak sopan
Selendang Bali
Umumnya, perempuan Bali ini menggunakan snteng atau selendang yang
digantungkan tepat diatas bahu. Penggunakan selendang ini memiliki arti
filosofis bahwa perempuan Bali imi harus selalu mengingat ajaran-ajaran
dharma dan selalu bersedia dalam membimbing putra & Putrinya supaya
jikalau besar nanti akan slelau taat kepada kedua orang tuanya.
Menggunakan Sabuk Bali Pada Bagian Timbang
Tujuan menggunakan sabuk pada bagian pinggang atas tersebut ialah
agar ikat kain kamennya kuat dan tidak mudah lepas. Perempuan Bali
menggunakan selendang bulang pasang di pakaian adat, yang mana pakaian
adat tersebut memiliki arti filosofis yaitu sebuah amanah agar perempuan
Bali dapat melindungi rahimnya dan mengontrol segala tingkah lakunya
dari setiap hal-hal keburukan yang hendak di lakukan.
Memakai Kain Tapih dan Perhiasan Lainnya
Ketika memakai pakaian adat Bali, sangat sering sekali kita melihat
para penduduk yang menyelipkan bunga cempaka kuning atau putih, atau
juga menyelipkan bunga kamboja di telinga dan pada rambut mereka
masing-masing.
Adanya hal itu diakibatkan tidak hanya sekedar terlihat keindahannya
saja, akan tetapi memiliki sebuah tujuan yaitu tujuan untuk menghormati
para tamu-tamu yang sudah jauh-jauh datang untuk berkunjung di kepulauan
Bali tersebut.
Apabila penduduk Bali memakai pakaian adat seperti pada gambar
diatas, nantinya kita bisa mencari tahu singgah sana atau kedudukan
sosialnya. Untuk sedikit contoh, ketika seorang remaja putri yang masih
single atau lajang pergi ke pura, biasanya menggunakan sanggul,
sementara untuk perempuan dewasa entah itu mereka sudah menikah atau
belum biasanya perempuan dewasa itu menggunakan sanggul yang diberi nama
tagel.
Disamping mempertunjukkan sebuah keindahan untuk yang menggunakannya,
pakaian adat Bali ini juga mengutamakan sekali nilai-nilai dan sisi
simbolik, filosofi, kandungan-kandungan pesan dan nilai yang ada
didalamnya.
Inti dari perkataan tersebut ialah pakaian adat Bali ini memiliki
filosodi yang awal mulanya dari tuhan yang sangat diyakini oleh
masyarakat hindu, yaitu Sang Hyang Widhi yang mana Sang Hyang Widhi ini
sangat diyakini sekali memiliki kemampuan untuk membawa kedamaian.
Biasanya pakaian adat bali ini tidak dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari.
sumber:dellatantiyana.blogspot.co.id
Home » 5. Bali dan NT » Pakaian Adat » Pakaian Adat Bali Pria dan
Wanita, Gambar, beserta Penjelasannya
Pakaian Adat Bali Pria dan Wanita, Gambar, beserta Penjelasannya
Administrator
Add Comment
5. Bali dan NT, Pakaian Adat
Kamis, 04 Agustus 2016
Pakaian adat Bali - Di seluruh dunia, Bali dikenal dengan julukan Pulau
Dewata. Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan. Selain karena
keindahan panorama alamnya yang nyaris seperti surga, julukan tersebut
diberikan juga karena masyarakat Bali sangat kuat dalam memegang erat
budaya nenek moyangnya. Meski ratusan ribu orang datang untuk berkunjung
setiap tahun, masyarakat Bali tak pernah mengenal yang namanya
akulturasi budaya. Budaya bali yang murni tetap lestari hingga kini,
dibuktikan salah satunya oleh eksistensi pakaian adat bali yang terus
dikenakan oleh masyarakatnya dalam peribadatan dan aktivitas
sehari-hari.
Pakaian Adat Bali
Pakaian adat Bali lazimnya memang dikenakan hanya pada saat sembahyang
oleh para pemeluk Hindu di Bali. Kendati demikian, dalam aktivitas
sehari-hari tak jarang pula kita temukan orang-orang Bali yang
mengenakan pakaian adat ini.
Pakaian Adat Bali
Tidak ada nama khusus dari pakaian adat Bali. Oleh karena itu, ketika
banyak orang luar menanyakan tentang hal ini, orang-orang Bali umumnya
akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut pakaian yang dikenakannya
dengan nama “pakaian adat Bali” seraya menjelaskan nama-nama aksesoris
pakaian tersebut dan kegunaannya.
1. Pakaian Adat Bali Pria
Yang pertama, mari kita bahas tentang pakaian adat Bali pria. Secara
umum para pria Bali mengenakan pakaian yang terdiri dari beberapa
aksesoris yang di antaranya ikat kepala (udeng), baju, kamen, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal).
a. Udeng (Ikat Kepala)
Salah satu yang khas dari pakaian adat pria Bali adalah adanya
perlengkapan udeng. Udeng adalah sebuah penutup kepala dari kain yang
digunakan untuk ibadah dan untuk aktivitas sehari-hari. Untuk ibadah dan
acara keagamaan, udeng yang digunakan adalah udeng putih, sementara
untuk aktivitas sehari-hari udeng yang digunakan adalah udeng bermotif
batik. Bentuk udeng yang unik dengan adanya simpul di bagian tengah
depan menyimbolkan bahwa pemakainya harus dapat berpikir jernih dan
memusatkan pikiran saat beribadah.
Pakaian Adat Bali Pria Udeng
b. Baju
Baju atau atasan yang digunakan dalam perlengkapan pakaian adat Bali
adalah sebuah baju tertutup yang modelnya nyaris mirip baju safari.
Kendati begitu, pada prinsipnya baju yang dipakai tidak memiliki aturan
khusus, yang penting rapi, bersih, dan sopan.
Pakaian Adat Bali anak anak
c. Kamen
Pria bali tidak menggunakan celana sebagai bawahan. Fungsi celana
diganti dengan kamen atau kain sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter. Kain
ini diikatkan di pinggang melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan tersebut
melambangkan darma, sementara pemakaian yang tepi bawahnya harus
sejengkal dari telapak kaki disertai ujung lancip yang menghadap ke
bawah menyentuh tanah melambangkan bentuk penghormatan pada ibu pertiwi.
d. Saput (Kampuh)
Setelah kamen dipakai, ada 1 lagi kain penutup bagian bawah yang harus
dikenakan. Kain tersebut bernama saput atau kampuh. Saput diikatkan di
pinggang secara melingkar berlawanan arah jarum jam. Saput merupakain
kain berdesain klasik yang lebih sering dipakai saat ibadah atau acara
keagamaan. Tujuan penggunaannya adalah untuk menutupi lekuk tubuh dan
aurat.
e. Umpal (Selendang Pengikat)
Untuk menguatkan kamen dan saput, digunakan selendang kecil berwarna
kuning yang bernama umpal. Ikatan yang digunakan adalah ikatan dengan
simpul hidup yang diletakan di sebelah kanan. Cara mengikat ini
mengandung arti bahwa pria bali harus dapat mengendalikan semua hal
buruk dari segala aktivitasnya.
Pada acara tertentu seperti pernikahan, pakaian adat Bali untuk pria
juga dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti keris, baju kemeja,
jas, serta alas kaki.
Pakaian Adat Pengantin Bali
2. Pakaian Adat Bali Wanita
Sama dengan pakaian adat Bali pria, pakaian adat Bali wanita juga sarat
dengan nilai-nilai filosofis keagamaan. Pakaian tersebut terdiri atas
beberapa aksesoris yaitu kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang
pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
a. Kebaya
Atasan yang digunakan pada pakaian perempuan adat Bali adalah kebaya
dengan motif sederhana dan warna cerah. Pemilihan kebaya dinilai dapat
menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali. Adapun dalam
keperluan ibadah, kebaya yang digunakan haruslah sopan dari sisi desain,
rapi dan bersih.
Baca Juga : Pakaian Adat Padang Sumatera Barat
b. Kamen
Untuk bawahan, pakaian adat Bali wanita juga dilengkapi dengan kamen.
Kamen dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah hingga sebatas 1 telapak
tangan dari lutut. Batasan ini diatur agar wanita Bali leluasa dalam
bergerak melangkah dan berjalan, namun tetap terlihat sopan dan anggun.
c. Selendang (Senteng)
Wanita Bali umumnya juga akan mengenakan selendang atau senteng yang
disampirkan di bahu. Pemakaian selendang mempunyai makna filosofis bahwa
wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra
putrinya kelak agar patuh terhadap orang tua.
d. Bulang Pasang
Untuk menguatkan ikan kamen, digunakan sebuah selendang kuning bernama
bulang pasang yang diikatkan di pinggang. Pemakaian selendang bulang
pasang dalam pakaian adat Bali wanita memiliki makna filosofis agar
wanita Bali dapat menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya
dari segala keburukan.
Pakaian Adat Bali
e. Sanggul
Bagi wanita Bali, penataan rambut beserta hiasannya memiliki aturan
khusus. Sedikitnya ada 3 jenis gaya tata rambut atau sanggul yang dapat
digunakan mereka, yaitu pusung gonjer, pusung tagel, dan pusung kekupu.
Pusung gonjer dikhususkan untuk wanita yang masih lajang atau belum
menikah, pusung tagel dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah,
sementara pusung kekupu atau pusung podgala dikhususkan untuk wanita
yang menyandang status janda.
f. Bunga dan Aksesoris Lainnya
Untuk mempercantik diri dan sebagai sarana ibadah, wanita adat Bali
umumnya juga akan menelipkan setangkai bunga di telinga atau rambutnya.
Bunga yang dipilih adalah bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau
bunga kamboja.
Nah, demikianlah pemaparan yang bisa kami rangkum dan sampaikan mengenai
pakaian adat Bali pria dan wanita lengkap dengan makna filosofis yang
terkandung dalam setiap perlengkapan dan cara pemakaiannyal. Semoga
dapat menambah kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Home » 5. Bali dan NT » Pakaian Adat » Pakaian Adat Bali Pria dan
Wanita, Gambar, beserta Penjelasannya
Pakaian Adat Bali Pria dan Wanita, Gambar, beserta Penjelasannya
Administrator
Add Comment
5. Bali dan NT, Pakaian Adat
Kamis, 04 Agustus 2016
Pakaian adat Bali - Di seluruh dunia, Bali dikenal dengan julukan Pulau
Dewata. Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan. Selain karena
keindahan panorama alamnya yang nyaris seperti surga, julukan tersebut
diberikan juga karena masyarakat Bali sangat kuat dalam memegang erat
budaya nenek moyangnya. Meski ratusan ribu orang datang untuk berkunjung
setiap tahun, masyarakat Bali tak pernah mengenal yang namanya
akulturasi budaya. Budaya bali yang murni tetap lestari hingga kini,
dibuktikan salah satunya oleh eksistensi pakaian adat bali yang terus
dikenakan oleh masyarakatnya dalam peribadatan dan aktivitas
sehari-hari.
Pakaian Adat Bali
Pakaian adat Bali lazimnya memang dikenakan hanya pada saat sembahyang
oleh para pemeluk Hindu di Bali. Kendati demikian, dalam aktivitas
sehari-hari tak jarang pula kita temukan orang-orang Bali yang
mengenakan pakaian adat ini.
Pakaian Adat Bali
Tidak ada nama khusus dari pakaian adat Bali. Oleh karena itu, ketika
banyak orang luar menanyakan tentang hal ini, orang-orang Bali umumnya
akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut pakaian yang dikenakannya
dengan nama “pakaian adat Bali” seraya menjelaskan nama-nama aksesoris
pakaian tersebut dan kegunaannya.
1. Pakaian Adat Bali Pria
Yang pertama, mari kita bahas tentang pakaian adat Bali pria. Secara
umum para pria Bali mengenakan pakaian yang terdiri dari beberapa
aksesoris yang di antaranya ikat kepala (udeng), baju, kamen, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal).
a. Udeng (Ikat Kepala)
Salah satu yang khas dari pakaian adat pria Bali adalah adanya
perlengkapan udeng. Udeng adalah sebuah penutup kepala dari kain yang
digunakan untuk ibadah dan untuk aktivitas sehari-hari. Untuk ibadah dan
acara keagamaan, udeng yang digunakan adalah udeng putih, sementara
untuk aktivitas sehari-hari udeng yang digunakan adalah udeng bermotif
batik. Bentuk udeng yang unik dengan adanya simpul di bagian tengah
depan menyimbolkan bahwa pemakainya harus dapat berpikir jernih dan
memusatkan pikiran saat beribadah.
Pakaian Adat Bali Pria Udeng
b. Baju
Baju atau atasan yang digunakan dalam perlengkapan pakaian adat Bali
adalah sebuah baju tertutup yang modelnya nyaris mirip baju safari.
Kendati begitu, pada prinsipnya baju yang dipakai tidak memiliki aturan
khusus, yang penting rapi, bersih, dan sopan.
Pakaian Adat Bali anak anak
c. Kamen
Pria bali tidak menggunakan celana sebagai bawahan. Fungsi celana
diganti dengan kamen atau kain sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter. Kain
ini diikatkan di pinggang melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan tersebut
melambangkan darma, sementara pemakaian yang tepi bawahnya harus
sejengkal dari telapak kaki disertai ujung lancip yang menghadap ke
bawah menyentuh tanah melambangkan bentuk penghormatan pada ibu pertiwi.
d. Saput (Kampuh)
Setelah kamen dipakai, ada 1 lagi kain penutup bagian bawah yang harus
dikenakan. Kain tersebut bernama saput atau kampuh. Saput diikatkan di
pinggang secara melingkar berlawanan arah jarum jam. Saput merupakain
kain berdesain klasik yang lebih sering dipakai saat ibadah atau acara
keagamaan. Tujuan penggunaannya adalah untuk menutupi lekuk tubuh dan
aurat.
e. Umpal (Selendang Pengikat)
Untuk menguatkan kamen dan saput, digunakan selendang kecil berwarna
kuning yang bernama umpal. Ikatan yang digunakan adalah ikatan dengan
simpul hidup yang diletakan di sebelah kanan. Cara mengikat ini
mengandung arti bahwa pria bali harus dapat mengendalikan semua hal
buruk dari segala aktivitasnya.
Pada acara tertentu seperti pernikahan, pakaian adat Bali untuk pria
juga dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti keris, baju kemeja,
jas, serta alas kaki.
Pakaian Adat Pengantin Bali
2. Pakaian Adat Bali Wanita
Sama dengan pakaian adat Bali pria, pakaian adat Bali wanita juga sarat
dengan nilai-nilai filosofis keagamaan. Pakaian tersebut terdiri atas
beberapa aksesoris yaitu kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang
pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
a. Kebaya
Atasan yang digunakan pada pakaian perempuan adat Bali adalah kebaya
dengan motif sederhana dan warna cerah. Pemilihan kebaya dinilai dapat
menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali. Adapun dalam
keperluan ibadah, kebaya yang digunakan haruslah sopan dari sisi desain,
rapi dan bersih.
Baca Juga : Pakaian Adat Padang Sumatera Barat
b. Kamen
Untuk bawahan, pakaian adat Bali wanita juga dilengkapi dengan kamen.
Kamen dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah hingga sebatas 1 telapak
tangan dari lutut. Batasan ini diatur agar wanita Bali leluasa dalam
bergerak melangkah dan berjalan, namun tetap terlihat sopan dan anggun.
c. Selendang (Senteng)
Wanita Bali umumnya juga akan mengenakan selendang atau senteng yang
disampirkan di bahu. Pemakaian selendang mempunyai makna filosofis bahwa
wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra
putrinya kelak agar patuh terhadap orang tua.
d. Bulang Pasang
Untuk menguatkan ikan kamen, digunakan sebuah selendang kuning bernama
bulang pasang yang diikatkan di pinggang. Pemakaian selendang bulang
pasang dalam pakaian adat Bali wanita memiliki makna filosofis agar
wanita Bali dapat menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya
dari segala keburukan.
Pakaian Adat Bali
e. Sanggul
Bagi wanita Bali, penataan rambut beserta hiasannya memiliki aturan
khusus. Sedikitnya ada 3 jenis gaya tata rambut atau sanggul yang dapat
digunakan mereka, yaitu pusung gonjer, pusung tagel, dan pusung kekupu.
Pusung gonjer dikhususkan untuk wanita yang masih lajang atau belum
menikah, pusung tagel dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah,
sementara pusung kekupu atau pusung podgala dikhususkan untuk wanita
yang menyandang status janda.
f. Bunga dan Aksesoris Lainnya
Untuk mempercantik diri dan sebagai sarana ibadah, wanita adat Bali
umumnya juga akan menelipkan setangkai bunga di telinga atau rambutnya.
Bunga yang dipilih adalah bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau
bunga kamboja.
Nah, demikianlah pemaparan yang bisa kami rangkum dan sampaikan mengenai
pakaian adat Bali pria dan wanita lengkap dengan makna filosofis yang
terkandung dalam setiap perlengkapan dan cara pemakaiannyal. Semoga
dapat menambah kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
1. Pakaian Adat Bali
Pria
Yang pertama, mari kita bahas tentang pakaian adat Bali pria. Secara
umum para pria Bali mengenakan pakaian yang terdiri dari beberapa
aksesoris yang di antaranya ikat kepala (udeng), baju, kamen, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal).
a. Udeng (Ikat Kepala)
Salah satu yang khas dari pakaian adat pria Bali adalah adanya
perlengkapan udeng. Udeng adalah sebuah penutup kepala dari kain yang
digunakan untuk ibadah dan untuk aktivitas sehari-hari. Untuk ibadah dan
acara keagamaan, udeng yang digunakan adalah udeng putih, sementara
untuk aktivitas sehari-hari udeng yang digunakan adalah udeng bermotif
batik. Bentuk udeng yang unik dengan adanya simpul di bagian tengah
depan menyimbolkan bahwa pemakainya harus dapat berpikir jernih dan
memusatkan pikiran saat beribadah.
Pakaian Adat Bali Pria Udeng
b. Baju
Baju atau atasan yang digunakan dalam perlengkapan pakaian adat Bali
adalah sebuah baju tertutup yang modelnya nyaris mirip baju safari.
Kendati begitu, pada prinsipnya baju yang dipakai tidak memiliki aturan
khusus, yang penting rapi, bersih, dan sopan.
Pakaian Adat Bali anak anak
c. Kamen
Pria bali tidak menggunakan celana sebagai bawahan. Fungsi celana
diganti dengan kamen atau kain sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter. Kain
ini diikatkan di pinggang melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan tersebut
melambangkan darma, sementara pemakaian yang tepi bawahnya harus
sejengkal dari telapak kaki disertai ujung lancip yang menghadap ke
bawah menyentuh tanah melambangkan bentuk penghormatan pada ibu pertiwi.
d. Saput (Kampuh)
Setelah kamen dipakai, ada 1 lagi kain penutup bagian bawah yang harus
dikenakan. Kain tersebut bernama saput atau kampuh. Saput diikatkan di
pinggang secara melingkar berlawanan arah jarum jam. Saput merupakain
kain berdesain klasik yang lebih sering dipakai saat ibadah atau acara
keagamaan. Tujuan penggunaannya adalah untuk menutupi lekuk tubuh dan
aurat.
e. Umpal (Selendang Pengikat)
Untuk menguatkan kamen dan saput, digunakan selendang kecil berwarna
kuning yang bernama umpal. Ikatan yang digunakan adalah ikatan dengan
simpul hidup yang diletakan di sebelah kanan. Cara mengikat ini
mengandung arti bahwa pria bali harus dapat mengendalikan semua hal
buruk dari segala aktivitasnya.
Pada acara tertentu seperti pernikahan, pakaian adat Bali untuk pria
juga dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti keris, baju kemeja,
jas, serta alas kaki.
Pakaian Adat Pengantin Bali
2. Pakaian Adat Bali Wanita
Sama dengan pakaian adat Bali pria, pakaian adat Bali wanita juga sarat
dengan nilai-nilai filosofis keagamaan. Pakaian tersebut terdiri atas
beberapa aksesoris yaitu kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang
pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
a. Kebaya
Atasan yang digunakan pada pakaian perempuan adat Bali adalah kebaya
dengan motif sederhana dan warna cerah. Pemilihan kebaya dinilai dapat
menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali. Adapun dalam
keperluan ibadah, kebaya yang digunakan haruslah sopan dari sisi desain,
rapi dan bersih.
Baca Juga : Pakaian Adat Padang Sumatera Barat
b. Kamen
Untuk bawahan, pakaian adat Bali wanita juga dilengkapi dengan kamen.
Kamen dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah hingga sebatas 1 telapak
tangan dari lutut. Batasan ini diatur agar wanita Bali leluasa dalam
bergerak melangkah dan berjalan, namun tetap terlihat sopan dan anggun.
c. Selendang (Senteng)
Wanita Bali umumnya juga akan mengenakan selendang atau senteng yang
disampirkan di bahu. Pemakaian selendang mempunyai makna filosofis bahwa
wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra
putrinya kelak agar patuh terhadap orang tua.
d. Bulang Pasang
Untuk menguatkan ikan kamen, digunakan sebuah selendang kuning bernama
bulang pasang yang diikatkan di pinggang. Pemakaian selendang bulang
pasang dalam pakaian adat Bali wanita memiliki makna filosofis agar
wanita Bali dapat menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya
dari segala keburukan.
Pakaian Adat Bali
e. Sanggul
Bagi wanita Bali, penataan rambut beserta hiasannya memiliki aturan
khusus. Sedikitnya ada 3 jenis gaya tata rambut atau sanggul yang dapat
digunakan mereka, yaitu pusung gonjer, pusung tagel, dan pusung kekupu.
Pusung gonjer dikhususkan untuk wanita yang masih lajang atau belum
menikah, pusung tagel dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah,
sementara pusung kekupu atau pusung podgala dikhususkan untuk wanita
yang menyandang status janda.
f. Bunga dan Aksesoris Lainnya
Untuk mempercantik diri dan sebagai sarana ibadah, wanita adat Bali
umumnya juga akan menelipkan setangkai bunga di telinga atau rambutnya.
Bunga yang dipilih adalah bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau
bunga kamboja.
Nah, demikianlah pemaparan yang bisa kami rangkum dan sampaikan mengenai
pakaian adat Bali pria dan wanita lengkap dengan makna filosofis yang
terkandung dalam setiap perlengkapan dan cara pemakaiannyal. Semoga
dapat menambah kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
1. Pakaian Adat Bali
Pria
Yang pertama, mari kita bahas tentang pakaian adat Bali pria. Secara
umum para pria Bali mengenakan pakaian yang terdiri dari beberapa
aksesoris yang di antaranya ikat kepala (udeng), baju, kamen, kampuh
(saput), serta selendang pengikat (umpal).
a. Udeng (Ikat Kepala)
Salah satu yang khas dari pakaian adat pria Bali adalah adanya
perlengkapan udeng. Udeng adalah sebuah penutup kepala dari kain yang
digunakan untuk ibadah dan untuk aktivitas sehari-hari. Untuk ibadah dan
acara keagamaan, udeng yang digunakan adalah udeng putih, sementara
untuk aktivitas sehari-hari udeng yang digunakan adalah udeng bermotif
batik. Bentuk udeng yang unik dengan adanya simpul di bagian tengah
depan menyimbolkan bahwa pemakainya harus dapat berpikir jernih dan
memusatkan pikiran saat beribadah.
Pakaian Adat Bali Pria Udeng
b. Baju
Baju atau atasan yang digunakan dalam perlengkapan pakaian adat Bali
adalah sebuah baju tertutup yang modelnya nyaris mirip baju safari.
Kendati begitu, pada prinsipnya baju yang dipakai tidak memiliki aturan
khusus, yang penting rapi, bersih, dan sopan.
Pakaian Adat Bali anak anak
c. Kamen
Pria bali tidak menggunakan celana sebagai bawahan. Fungsi celana
diganti dengan kamen atau kain sepanjang 2 meter dan lebar 1 meter. Kain
ini diikatkan di pinggang melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan tersebut
melambangkan darma, sementara pemakaian yang tepi bawahnya harus
sejengkal dari telapak kaki disertai ujung lancip yang menghadap ke
bawah menyentuh tanah melambangkan bentuk penghormatan pada ibu pertiwi.
d. Saput (Kampuh)
Setelah kamen dipakai, ada 1 lagi kain penutup bagian bawah yang harus
dikenakan. Kain tersebut bernama saput atau kampuh. Saput diikatkan di
pinggang secara melingkar berlawanan arah jarum jam. Saput merupakain
kain berdesain klasik yang lebih sering dipakai saat ibadah atau acara
keagamaan. Tujuan penggunaannya adalah untuk menutupi lekuk tubuh dan
aurat.
e. Umpal (Selendang Pengikat)
Untuk menguatkan kamen dan saput, digunakan selendang kecil berwarna
kuning yang bernama umpal. Ikatan yang digunakan adalah ikatan dengan
simpul hidup yang diletakan di sebelah kanan. Cara mengikat ini
mengandung arti bahwa pria bali harus dapat mengendalikan semua hal
buruk dari segala aktivitasnya.
Pada acara tertentu seperti pernikahan, pakaian adat Bali untuk pria
juga dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti keris, baju kemeja,
jas, serta alas kaki.
Pakaian Adat Pengantin Bali
2. Pakaian Adat Bali Wanita
Sama dengan pakaian adat Bali pria, pakaian adat Bali wanita juga sarat
dengan nilai-nilai filosofis keagamaan. Pakaian tersebut terdiri atas
beberapa aksesoris yaitu kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang
pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.
a. Kebaya
Atasan yang digunakan pada pakaian perempuan adat Bali adalah kebaya
dengan motif sederhana dan warna cerah. Pemilihan kebaya dinilai dapat
menonjolkan sisi kecantikan dan keanggunan wanita Bali. Adapun dalam
keperluan ibadah, kebaya yang digunakan haruslah sopan dari sisi desain,
rapi dan bersih.
Baca Juga : Pakaian Adat Padang Sumatera Barat
b. Kamen
Untuk bawahan, pakaian adat Bali wanita juga dilengkapi dengan kamen.
Kamen dipakai untuk menutupi tubuh bagian bawah hingga sebatas 1 telapak
tangan dari lutut. Batasan ini diatur agar wanita Bali leluasa dalam
bergerak melangkah dan berjalan, namun tetap terlihat sopan dan anggun.
c. Selendang (Senteng)
Wanita Bali umumnya juga akan mengenakan selendang atau senteng yang
disampirkan di bahu. Pemakaian selendang mempunyai makna filosofis bahwa
wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra
putrinya kelak agar patuh terhadap orang tua.
d. Bulang Pasang
Untuk menguatkan ikan kamen, digunakan sebuah selendang kuning bernama
bulang pasang yang diikatkan di pinggang. Pemakaian selendang bulang
pasang dalam pakaian adat Bali wanita memiliki makna filosofis agar
wanita Bali dapat menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya
dari segala keburukan.
Pakaian Adat Bali
e. Sanggul
Bagi wanita Bali, penataan rambut beserta hiasannya memiliki aturan
khusus. Sedikitnya ada 3 jenis gaya tata rambut atau sanggul yang dapat
digunakan mereka, yaitu pusung gonjer, pusung tagel, dan pusung kekupu.
Pusung gonjer dikhususkan untuk wanita yang masih lajang atau belum
menikah, pusung tagel dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah,
sementara pusung kekupu atau pusung podgala dikhususkan untuk wanita
yang menyandang status janda.
f. Bunga dan Aksesoris Lainnya
Untuk mempercantik diri dan sebagai sarana ibadah, wanita adat Bali
umumnya juga akan menelipkan setangkai bunga di telinga atau rambutnya.
Bunga yang dipilih adalah bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau
bunga kamboja.
Nah, demikianlah pemaparan yang bisa kami rangkum dan sampaikan mengenai
pakaian adat Bali pria dan wanita lengkap dengan makna filosofis yang
terkandung dalam setiap perlengkapan dan cara pemakaiannyal. Semoga
dapat menambah kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-bali-pria-wanita.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar